Pada kesempatan kali ini penulis ingin
membagikan pengetahuan tentang download berbagai materi (tidak hanya
software saja), dengan metode torrent. Ini sebenarnya pengetahuan yang
sederhana saja, kemungkinan sudah banyak pengguna internet yang
menguasai hal ini; akan tetapi artikel ini lebih ditujukan kepada
pengguna pemula yang belum mengetahui sistem torrent ini. 

Pada umumnya kita mendownload file-file
dari internet dengan sitem server-client, di mana file yang dibagikan
tersebut memang diletakkan dalam satu server dan setiap orang yang
membutuhkan file tersebut (client) tinggal mengklik file tersebut dan
akan terdownload, baik yang menggunakan download bawaan browser maupun
dialihkan ke aplikasi download manager.Di
dunia internet setidaknya ada satu lagi sistem yang terkenal dalam hal
berbagi file kepada sesama pengguna internet, yaitu sistem torrent.
Penjelasan sederhananya adalah seseorang yang ingin membagikan file
miliknya (bisa berupa apa saja, software, ebook, pictire, movie, dll)
mendaftarkan file tersebut ke situs torrent supaya dikenali pencari
torrent dari seluruh dunia, dan pemilik file tersebut memasang
komputernya online terus sehingga orang yang mendownload file miliknya
tersebut langsung mendownload file dari komputer pemilik file
(pengupload torrent). Jadi, situs torrent adalah hanya perantara saja
antara “penjual” dan “pembeli” file. Jadi situs torrent itu bukanlah
server yang menyimpan file-file yang akan kita download, akan tetapi
bertindak sebagai penghubung saja. Inilah mengapa sistem ini disebut
juga P2P, peer to peer.
Setelah selesai mendownload, para
pendownload ini (termasuk kita) “diwajibkan” utuk tidak menghentikan
aplikasi torrentnya, supaya setelah mendownload kemudian komputer kita
juga berbalik fungsi menjadi pengupload file yang telah kita download
tersebut (hal ini dilakukan otomatis oleh software torrent client yang
kita gunakan). Kita dianggap “beretika” untuk menghentikan upload kita
ketika “aspect ratio” dari upload kita sudah mencapai 1, artinya kita
telah mengupload file kita sebanyak kita mengambil dari orang lain.
Etika seperti inilah yang mendukung situs torrent tetap hidup hingga
sekarang dan di masa yang akan datang. Banyak orang di luar sana yang
bahkan tidak mematikan uploadnya selama berbulan-bulan, sehingga aspect
ratio upload dan downloadnya tidak hanya 1 tapi mungkin hingga 10 bahkan
lebih. Salut untuk mereka!, orang-orang yang sangat rela bahkan ingin
sekali berbagi ke sesama pengguna internet di seluruh dunia. Hal itu
juga pastinya didukung oleh koneksi internet mereka yang dedicated,
artinya mereka sudah bayar tertentu setiap bulannya untuk koneksi penuh
24 jam sehari, dipakai ataupun tidak bayarnya tetap sama, sehingga tidak
ada ruginya sama sekali bagi mereka secara biaya ataupun bandwith yang
digunakan. Kecepatan upload torrent biasanya sangat kecil, 0-5 kbps,
jadi tidak akan mengganggu aktivitas internet pemilik. Di Indonesia
sekarang juga sudah banyak pemakai koneksi internet dedicated, seperti
para pemakai speedy, waveline, firstmedia, wimax, dan lain-lainnya,
sehingga diharapkan juga ke depan ikut memperkuat dan semakin meramaikan
torrent dengan banyak mengupload file-file torrent dan meng-online-kan
komputernya terus menerus.
Aspect ratio tersebut bisa kita lihat di
software torrent client yang kita gunakan. Ketika kita selesai
mendownload suatu file dan tetap menguploadnya hingga setidaknya aspect
rationya 1, maka kita disebut “seeder” atau penanam, penabur. Maka
kemudian, semakin banyak seeder dari suatu file yang diupload, maka
download akan menjadi semakin cepat, karena komputer pendownload bisa
“membaca” file tersebut dari banyak sumber di berbagai tempat, bisa
puluhan, ratusan, bahkan ribuan komputer seeder.
Sebaliknya, orang yang hanya mendownload
saja, atau jika selesai mendownload suatu file dan kita kemudian kita
menghentikan proses upload dari file yang kita download tersebut, maka
kita disebut “leecher”, orang yang melarikan diri, penyedot saja. Ini
tidak beretika. (Bahkan di dunia para pembajak pun etika tetap harus
ditegakkan!) Kalau banyak orang yang hanya menjadi leecher, maka akan
sulit bagi pendownload berikutnya untuk mendownload file yang dibagikan.
Kalau semua orang berpikiran hanya menjadi leecher saja maka
situs-situs torrent akan tutup dan tidak berjalan, dan itu adalah
kekalahan bagi semua “pembajak” maupun mereka yang murni membagikan
sesuatu yang sah.
Analoginya, coba saja bayangkan kalau
misalnya ada seorang yang mengerti torrent (sedangkan Anda tidak
mengerti), tetapi orang tersebut tidak penah membagikan ilmunya kepada
orang lain, termasuk kepada Anda (pembaca artikel ini) saat ini, maka
Anda pun tidak akan tahu apa itu torrent. Anda bisa mengerti torrent
karena ada orang seperti penulis yang mendapatkan pengetahuan ini dari
orang lain, dan mau sedikit bersusah payah membagikan pengetahuannya ini
kepada orang lain, sehingga saat ini Anda pun kut mengerti. (Menulis
ini juga butuh tenaga dan waktu lho, belum lagi kalau kemudian tulisan
ini hanya dicopy-paste saja oleh orang tanpa menghargai sumbernya, hmm..
betul-betul pengorbanan!). Demikian juga file-file di torrent, kalau
orang hanya berpikir untuk menyedot saja tapi tidak berpikir untuk
mengupload (berbagi), maka torrent akan mati, dan itu tidak beretika.
Sekali lagi, bahkan di dunia pembajak pun etika harus ditegakkan!
Di manakah torrent? Ada banyak sekali
situs torrent, anda bisa mencarinya di google. Sebagai contoh Anda juga
bisa menggunakan situs pencari torrent seperti torrent.eu (com) dan
mengetikkan file atau software apa yang anda cari, maka Anda akan
diantar ke hasil penemuannya. Situs ini berfungsi seperti google, hanya
saja khusus untuk mencari file torrent. Bisa saja anda cari melalui
google dengan mengetik nama file yang Anda cari kemudian tambahkan di
belakangnya filetype:torrent.
Apa aplikasi untuk mendownload melalui torrent?
Ya, memang untuk mendownload file torrent
diperlukan aplikasi tambahan di luar browser ataupun download manager.
Banyak aplikasi kecil yang bisa digunakan untuk mendownload menggunakan
torrent, sebut saja bittorrent, µtorrent (baca: mikro torrent), Limewire, Kazza,
dan lain-lain, silakan cari di softpedia. Masing-masing software
tersebut memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing, dan hampir
semuanya freeware. Browser Opera sudah sejak lama mendukung download
torrent ini tanpa menggunakan aplikasi tambahan, sudah built-in di
browsernya. Free Download Manager selain berfungsi sebagai download manager juga sekaligus sebagai torrent client..
Penulis sendiri menggunakan aplikasi utorrent, silakan download aplikasi kecil bin gratis ini di situs pembuatnya ataupun di softpedia.
Penulis sendiri menggunakan aplikasi utorrent, silakan download aplikasi kecil bin gratis ini di situs pembuatnya ataupun di softpedia.

Aplikasi
torrent client ini berfungsi layaknya download manager seperti yang
biasa kita gunakan, hanya saja ini khusus untuk file-file torrent.
Setelah aplikasi torrent client sudah
terinstall, maka mulailah kita bisa bergabung dalam komunitas torrent di
berbagai situs torrent untuk mulai mendownload materi, menjadi seeder,
atau bahkan yang mengambil inisiatif untuk “mengupload” suatu file
supaya bisa “disedot” orang lain.
Pertama-tama yang kita download setelah menemukan torrent yang kita cari adalah mendownload file torrent tersebut, file ini biasanya berukuran sangat kecil, hanya sekitar 5-20 KB dan berekstensi .torrent, misalnya saja file “ACDSee_Pro3_with_keygen_byChatChitto.torrent”. Ketika kita mengklik “Download this torrent!” maka file itu lah yang kita dapatkan sebagai download, baik melalui browser yang kita pakai maupun dari download manager yang kita gtnakan. File .torrent itu adalah informasi tentang torrent yang ada di internet, yang akan dijalankan oleh aplikasi torrent client yang telah kita install sebelumnya. Bila kita klik dua kali file tersebut, atau biasanya otomatis dibuka oleh aplikasi torrent client, maka aplikasi torrent client akan segera mulai mendownload materi sesuai informasi yang diberikan oleh file .torrent tersebut. Jadi tanpa aplikasi torrent client, maka file .torrent tidaklah berguna. O ya, sebagai informasi tambahan, materi yang kita download dari torrent tidak hanya bisa berupa file ataupun zip/rar, tetapi juga bisa berupa satu folder utuh dengan subfolder dan file-file di dalamnya. Atur aplikasi torrent client kita supaya meletakkan hasil download ke dalam suatu folder tertentu, misalnya ke D:\Downloads, seperti layaknya kita mengatur aplikasi download manager kita.
Pertama-tama yang kita download setelah menemukan torrent yang kita cari adalah mendownload file torrent tersebut, file ini biasanya berukuran sangat kecil, hanya sekitar 5-20 KB dan berekstensi .torrent, misalnya saja file “ACDSee_Pro3_with_keygen_byChatChitto.torrent”. Ketika kita mengklik “Download this torrent!” maka file itu lah yang kita dapatkan sebagai download, baik melalui browser yang kita pakai maupun dari download manager yang kita gtnakan. File .torrent itu adalah informasi tentang torrent yang ada di internet, yang akan dijalankan oleh aplikasi torrent client yang telah kita install sebelumnya. Bila kita klik dua kali file tersebut, atau biasanya otomatis dibuka oleh aplikasi torrent client, maka aplikasi torrent client akan segera mulai mendownload materi sesuai informasi yang diberikan oleh file .torrent tersebut. Jadi tanpa aplikasi torrent client, maka file .torrent tidaklah berguna. O ya, sebagai informasi tambahan, materi yang kita download dari torrent tidak hanya bisa berupa file ataupun zip/rar, tetapi juga bisa berupa satu folder utuh dengan subfolder dan file-file di dalamnya. Atur aplikasi torrent client kita supaya meletakkan hasil download ke dalam suatu folder tertentu, misalnya ke D:\Downloads, seperti layaknya kita mengatur aplikasi download manager kita.
Sebagai contoh penulis tampilkan torrent dari situs thepiratebay.org:

Gambar di atas merupakan contoh daftar
torrent yang “diupload” ke situs thepiratebay.org. Dari tanda panah
kuning terdapat singkatan SE yang berarti seeder, dan LE yang berarti
leecher. Semakin banyak seedernya maka akan semakin cepat pula kita bisa
mendownload materi tersebut. Angka-angka dalam lingkaran menunjukkan
jumlah seeder dan leechernya. Torrent yang baru saja “diupload” tentu
saja belum memiliki seeder yang banyak. Sementara leecher yang banyak
menunjukkan berapa orang yang sedang mendownload materi tersebut.
Hal-hal tambahan yang penting juga untuk
kita perhatikan antara lain misalnya; sebaiknya kita meregistrasikan
diri sebagai member dalam suatu situs torrent yang kita sukai, tujuannya
adalah supaya kita bisa memberikan komentar atau pertanyaan tentang
materi torrent yang kita download. Komentar ini cukup penting artinya,
supaya orang tahu bahwa materi torrent tertentu adalah benar dan baik
dan bisa dijalankan, atau hanya palsu belaka. Bila kita sudah
membuktikan bahwa materi yang kita download itu baik dan berjalan (kalau
software) maka sebaiknya selain menjadi seeder kita juga memberikan
komentar positif atas materi tersebut (dalam bahasa inggris tentunya),
supaya orang lain yang melihatnya nanti juga bisa lebih cepat yakin
bahwa mereka telah menemukan torrent yang tepat. Jangan lupa bahwa di
situs torrent selain orang-orang yang bermaksud baik untuk berbagi, juga
sangat banyak yang bertujuan jahat yaitu menyebarkan trojan atau virus
dan semacamnya, atau juga malah hanya menipu saja. Situs torrent adalah
musuh besar para pengembang software, perusahaan produser film atau
musik, dan lain sebagainya; jadi tidak menutup kemungkinan bahwa torrent
jahat yang diupload mungkin juga dari golongan pembela perusahaan,
demi mengacaukan situs torrent atau mereka sengaja ingin menginjeksi
komputer kita dengan spyware dan semacamnya. Gunakan sandboxie, juga
antivirus yang terupdate di samping firewall. Kita harus teliti dan jeli
untuk mendownload materi dari torrent, supaya kita tidak menjadi korban
“kenakalan” internet. Komentar-komentar para pengguna baik yang positif
maupun negatif akan memudahkan kita untuk meneliti mana torrent yang
handal atau hanya hoax belaka. Jika tidak yakin menjalankan software
hasil download dari torrent, gunakan sandbox atau semacamnya untuk
mengeksekusi file yang kita curigai.
Demikian penjelasan penulis kali ini,
semoga bermanfaat utamanya bagi Anda yang masih awam terhadap torrent.
Bila ada masukan, pertanyaan atau komentar, tuliskan di kolom komentar,
penulis akan mencoba menanggapinya jika mampu. Selamat belajar, dan
jangan lupa untuk terus berbagi.

Posting Komentar - Back to Content